Senin, 27 April 2015

PROFESIONALISME GURU MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)


PROFESIONALISME GURU MELALUI PENELITIAN
TINDAKAN KELAS(PTK)
Oleh Juwairiah
Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Medan



ABSTRAK
Seseorang pendidik (guru) bekerja tidak semudah yang kita bayangkan, ia bekerja bahkan bukan
hanya melakukan persiapan proses belajar mengajar, akan tetapi ia juga harus mengembangkan keprofesionalannya. Keprofesionalan ini dapat ia kembangkan dengan melakukan penelitian tindakankelas. 
Penelitian ini dapat ia lakukan secara individu maupun berkolaborasi. Untuk melakukanpenelitian ini ia harus bekerja tahap demi tahap mulai dari perencanaan untuk PTK, pelaksanaan PTK dan refleksi dari PTK itu sendiri, berbagai usaha dilakukan demi kemajuan proses pembelajaran. Setelah menyelesaikan PTK ini maka seorang guru dapat membuat laporan PTK dalam bentuk karya tulis ilmiah yang dimulai dari abstrak, pendahuluan (yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian), kajian teori dan tinjauan pustaka (berisi teori & tindakan yang dikenakan), metode penelitian (langkah-langkah dalam melakukan penelitian, subjek penelitian) hasil penelitian (setting penelitian & pembahasan), penutup (kesimpulan & saran). Dengan selesainya penelitian yang dilakukan dan membuat laporannya dalam bentuk karya ilmiah dengan baik dan lengkap maka bisa dikatakan seorang guru itu telah profesional. Kata kunci: Profesionalisme, guru, PTK.


I. Pendahuluan
Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik di sekolah (Saiful Bahri Djamarah, 2002). Selain memberikan sejumlah ilmu pengetahuan, guru juga bertugas menanamkan nilai-nilai dan sikap-sikap kepada anak didik agar anak didik memiliki kepribadian yang sempurna. Dengan keilmuan yang dimiliki guru sehingga dapat membimbing anak didik dalam mengembangkan potensinya. Setiap guru memiliki kepribadian yang sesuai dengan latar belakang mereka sebelum menjadi guru. Kepribadian dan pandangan guru serta latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar sangat mempengaruhi kualitas pembelajaran. Guru adalah manusia unik yang memiliki karakter sendiri-sendiri. Perbedaan karakter ini akan menyebabkan situasi belajar yang diciptakan oleh setiap guru bervariasi menurut Pupuh Fathurrahman (2001), performance guru dalam mengajar http://sumut.kemenag.go.id/ dipengaruhi berbagai faktor seperti tipe kepribadian, latar belakang pendidikan, pengalaman dan tak kalah pentingnya adalah pandangan filosofis guru kepada murid. Di samping itu seorang guru juga dituntut untuk menguasai berbagai kompetensi (kecakapan) dalam melaksanakan profesi keguruannya dan salah satu profesi yang harus dimilikinya adalah melakukan penelitian tindakan kelas.

II. Pengembangan profesi guru
Pengembangan profesi adalah kegiatan guru dalam rangka pengamalan ilmu dan
pengetahuan, teknologi dan keterampilan untuk meningkatkan mutu, baik bagi proses belajarmengajar
dan profesionalisme tenaga kependidikan lainnya maupun dalam rangka menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat bagi pendidikan dan kebudayaan.
Macam kegiatan guru yang termasuk kegiatan pengembangan profesi adalah sebagai
berikut;
1. Mengadakan penelitian dibidang pendidikan (PTK)
2. Menemukan teknologi tepat guna dibidang pendidikan
3. Membuat alat pelajaran/peraga atau bimbingan
4. Menciptakan karya tulis
5. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum

III. Pengertian Penelitian tindakan kelas (PTK)
Secara harfiah, penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa inggris yaitu Classroom Action
Research yang berarti Action Research (penelitian dengan tindakan) yang dilakukan dikelas.
Beberapa pendapat tentang PTK, Arikunto (2006) menjelaskan :
a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek yang menggunakan cara dan aturan
atau metodologi tertentu untuk menemukan data akurat tentang hal-hal yang dapat
meningkatkan mutu objek yang diamati.
b. Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan tujuan
teretentu. Dalam PTK gerakan ini ditandai dengan siklus-siklus kegiatan untuk peserta
didik.
c. Kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu
bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama.
Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah
kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara atau aturan atau metodologi tertentu
untuk menemukan data akurat tentang hal-hal yang meningkatkan mutu objek yang diamati.
Makna kelas disini bukan hanya ruangan kelas biasa melainkan “tempat” dimana terjadi
proses belajar mengajar.

IV. Karakteristik PTK
1. Guru merasa ada permasalahan yang mendesak untuk segera diselesaikan didalam kelasnya.
2. Refleksi diri.
3. Penelitian tindakan kelas dilakukan didalam “kelas” sehingga fokus perhatian adalah proses
pembelajaran antara guru & siswa melalui interaksi.
4. PTK bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran secara terus-menerus.
http://sumut.kemenag.go.id/

V. Alur Logika PTK
Untuk memulai PTK perlu didahului dengan identifikasi masalah, identifikasi ini berisi
deskripsi mengenai hal-hal yang dipandang guru tidak sesuai, kurang cocok, tidak memuaskan dan
lain sebagainya.
Tetapi semua deskripsi mengenai berbagai hal tersebut harus ditunjukkan buktinya secara
konkret, misalnya masih rendahnya prestasi siswa. Pernyataan ini harus didukung oleh data dari nilainilai
ujian siswa.
Lalu bagaimana cara melakukan PTK dengan baik dan benar? Hal pertama yang harus
dilakukan adalah guru harus menaati alur PTK yang baik dan benar. Secara sistematis Suharsimi
Arikunto (2006:15) telah membuat skema alur PTK yang baik dan benar sebagai berikut:
Sedangkan Skema model tahapan-tahapan pelaksanaan PTK diperlihatkan pada gambar
berikut ini :
Tujuan Masalah
Teori Pembahasan
Ide/gagasan asli Peneliti
Tidak dilaksanakan
(Tinjauan Ulasan)
Kesimpulan
Dicoba dilaksanakan
(Penelitian Tindakan Kelas)
Perencanaan
SIKLUS I
Pengmatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan
Refleksi Pelaksanaan

Tahap I : Perencanaan
Langkah pertama adalah melakukan perencanaan secara matang dan teliti.
Dalam perencanaan ada tiga kegiatan dasar
a. Identifikasi masalah
b. Analisis penyebab masalah dan merumuskannya
c. Ide untuk memecahkan masalah
Identifikasi yang tepat akan mengarahkan hasil penelitian sehingga dapat bermanfaat bagi
peninggkatan hasil belajar siswa.

Tahap II :Acting (pelaksanaan)
Yang harus diingat pada tahap ini adalah tindakan harus sesuai dengan rencana, tetapi
harus terkesan alamiah dan tidak direkayasa. Hal ini akan berpengaruh dalam proses refleksi pada
tahap nanti dan hasilnya dapat disinkronkan dengan maksud semula.

Tahap III: Observation (pengamatan)
Observasi adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai
sasaran. Pada langkah ini peneliti harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara
mengumpulkan dan alat atau instrumen pengumpulan data (angket/wawancara/observasi,dll)
Jika PTK dilakukan secara kolaboratif maka pengamatan harus dilakukan oleh kolaborator,
bukan guru yang sedang melakukan tindakan. Keduanya harus berlangsung dalam satu waktu atau
satu kelas.

Tahap IV: Refleksi
Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Refleksi
atau evaluasi diri baru bisa dilakukan ketika pelaksanaan tindakan telah selesai dilakukan. Refleksi
akan lebih efektif jika antara guru yang melakukan tindakan berhadapan langsung atau diskusi
dengan pengamat atau kolaborator.
Sebaliknya identifikasi masalah yang keliru hanya akan membuat penelitian menjadi sia-sia
disamping memboroskan waktu dan biaya.
Cara mengidentifikasi masalah agar tepat sasaran
a. Masalah harus riil (jelas)
b. Masalah harus problematik
c. Manfaatnya jelas
d. Masalah harus fleksibel

A. Analisis penyebab masalah dan merumuskannya
Untuk menemukan penyebab masalahnya ada beberapa cara riil menyebar angket,
mewawancarai siswa, observasi langsung dan sebagainya.

B. Ide untuk memecahkan masalah
Pada saat ini peneliti harus mempunyai dukungan teori atau referensi rujukan atas tindakan
yang dikenakan kepada siswa. Sebab PTK adalah kegiatan ilmiah sehingga tanpa adanya dukungan
teori yang memadai. Sebaik apapun guru maka hal itu tidak akan dianggap sebagai perilaku ilmiah.
Setelah kita menganalisis dan merumuskan juga ide untuk memecahkan masalah, maka
setelah itu kita melakukan perencanaan I Tema apa yang diperdebatkan, perencanaan II Proses yang
terjadi ketika perdebatan berlangsung, perencanaan III Semangat kelancaran sewaktu perdebatan.

VI. Menyusun Laporan PTK
a. Bagian pembukaan
Terdiri dari halaman judul, abstrak, dan halalaman pengesahan. Halaman judul adalah
halaman paling depan yang berisi judul penelitian dan diikuti nama peneliti serta instansi tempat
peneliti bertugas. Abstrak merupakan kondensasi (pemadatan/intisari)
b. Bagian isi

1. Bab I Pendahuluan
a. Latar belakang masalah
b. rumusan masalah (hal pertanyaan yang ingin dijawab dalam penelitian, unsurunsur:
who, what, when, where, dan how)
c. Tujuan penelitian
d. Manfaat penelitian

2. Bab II Kajian teori dan tujuan pustaka
a. Ada teori-teori yang memberi arahan atau petunjuk
b. Terdapat usaha peneliti untuk memberi argumen dan tindakan yang dikenakan
c. Hipotesis tindakan (jika diperlukan)

3. Bab III metode Penelitian
Merupakan deskripsi proses tindakan yang akan dikenakan kepada siswa secara detail dan
padat. Metode penelitian dalam PTK berisi langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam
mengenakan tindakan.
Subyek penelitian, setting, desain (cara-cara penelitian), jenis instrumen dan cara
penggunaannya, pelaksanaan tindakan secara riil.

4. Bab IV Hasil Penelitian
a. Setting Penelitian
b. Hasil Penelitian
c. Pembahasan
5. Bab V Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran

VII. Penutup
Profesionalisme guru sangat diperlukan untuk keberhasilan seorang guru. Guru yang
profesional harus bisa melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam melakukan PTK guru
harus bisa merencanakan, melaksanakan dan melakukan refleksi dengan memberikan tindakantindakan sebaik mungkin. Setelah melakukan PTK ini guru menyusun laporan PTK ini dalam sebuah karya ilmiah untuk pengembangan keprofesionalannya. Dengan tulisan(karya ilmiah) ini guru akan mudah berkembang dan akan menjadi guru yang profesional.


Daftar Pustaka
Arikunto, S, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta; PT.Bumi Aksara.
Arikunto, S. 2010. Penelitian Tindakan. Yogyakarta; Aditya media.
Marijan. 2012. Cara gampang pengembangan profesi guru. Yogyakarta; Sabda Media.
Suyadi. 2010. Panduan PTK. Yogyakarta; Diva Press.
Sulipan. 2010. Teknik Mudah Menyusun Karya Tulis Ilmiah. Bandung; CV Tantia Rama.
Zainal Aqib dkk. 2007. Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung dan memberi komentar

GREETINGS